top of page
Cari

Serupa Tapi Tak Sama: Durian dan Lai

Durian, buah yang satu ini memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Setelah sempat membahas olahan durian yang difermentasi: Tempoyak, kali ini Keluwarga NOMAPATU akan mengulik saudara kembar durian: Lai (Durio kutejensis).


Secara kasat mata, durian dan lai bagai pinang dibelah dua, sama-sama melonjong dan berduri (tentu saja sama-sama tajam). Namun begitu ditelisik lebih lanjut, lai tidaklah berbau menyengat seperti durian. Oleh karena itu, Warga tidak perlu repot-repot membungkus rapat lai untuk mencegah bau semerbaknya keluar, karena buah ini sungguh tidak berbau layaknya durian (atau kerap disebut duren).


Perbedaan berikutnya terlihat pada ukuran. Ukuran durian jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan lai, jadi Warga jangan mengira lai sama dengan durian mini ya! Soal warna daging buahnya pun berbeda, daging durian cenderung berwarna kuning sementara daging lai berwarna oranye hingga merah. Unik sekali bukan?


Perbedaan durian (kiri) dan lai (kanan)

Bagi Warga yang tidak menyukai daging durian yang cenderung lembek dan berair, mungkin boleh mencicipi daging lai yang teksturnya lebih kering dan kasar. Di negara tetangga seperti Brunei Darussalam, lai jauh lebih populer ketimbang durian. Lai sendiri merupakan varietas unggul dari Kalimantan Timur, tidak heran di area 0541 begitu banyak lai yang diperjualbelikan ya, Warga.


Perlu dicatat, umumnya musim lai terjadi pada bulan Januari-Maret, sementara musim durian terjadi pada bulan September-Februari. Saat-saat itulah para pecinta kedua buah ini sepertinya “berpesta” dan kemungkinan akan terbelenggu dengan rasa manisnya. Apabila durian punya kisaran harga puluhan ribu sampai jutaan rupiah, lai tampaknya lebih ramah di kantong karena harganya hanya berkisar Rp5.000-Rp50.000.


Warga mungkin telah familiar dengan durian musang king dan montong sebagai varian durian kelas satu, lai pun juga ada varian unggulnya. Untuk lai, varian yang unggul adalah lai batuah, lai kutai, lai mandau, dan lai mahakam. Manfaat lai pun cukup banyak, mulai dari mengatasi insomnia, melancarkan pencernaan, hingga mencegah kanker. Tolong dicatat ya, Warga!


Tak kenal maka tak sayang. Sudah kenal lai, siap mencicipinya? Untuk area penjualan lai bisa Warga temukan salah satunya di kawasan Islamic Center Samarinda. Ingat, jangan berlebihan dan lupa daratan ya, Warga!


124 tampilan0 komentar
bottom of page